Pelepas Dahaga Iman

Satu dari sekian banyak sekawan sesurga adalah Velly  Nurlaily Ardila .
Beliau yg cukup sering menasehati saya ketika awal mencintai Islam. Secarik kertas dengan sederet kalimat itu masih terekam jelas dalam ingatan. Ia sampaikan kecintaannya melalui sebuah nasehat yang langsung disampaikan kepada saya, melalui sepucuk surat.
Isinya? Tak banyak, hanya mengingatkan agar saya tidak menjadi orang yang sombong. Bagaimana respon saya ketika itu? Marah dan memilih untuk tidak peduli dengan nasehatnya. Baru ketika ada di kondisi banyak orang memuji, menyampaikan beragam kekaguman pada saya (yang entah apa yang dikagumi), Velly masih dengan nasehatnya agar kesombongan lepas dari diri ini.

Ketika itulah saya memahami bahwa kesombongan yang dimaksud adalah seperti yang Rasulullah shallallahu’alayhi wa sallam sabdakan;

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91. Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu)
Masyaallah, sungguh karena ketulusan dan keinginan Velly menasehati, saya menyadari berasa nasehat itu melalui jadi hal yang ditindaklanjuti. Saudaraku yang dirahmati Allah, keimanan kita tidak melalui baik juga tidak selalu buruk. Maka nasehat itu perlulah jadi asupan bagi hati. Semoga dengan itu kita tergolong orang-orang beruntung yang saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Baarokallahufiikum.
Hajiah M. Muhammad

Depok, 15 Desember 2016

Leave a comment